Aisyah istri Rasulullah SAW yang sangat cerdas

  

Assalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh apa kabar sahabat,semoga kalian tetap dalam keadaan sehat.Disini saya ingin bertanaya kepada kalian nih sahabat.Kalian tahu tidak siapa aisyah binti Abu Bakr?pasti kalian sangat kenal sosok istri nabi yang sangat cerdas ini.ingin tahu seberapa cerdaskah aisyah ini,langsung saja ikutin artikel ini.
Aisyah binti Abu Bakr lahir pada bulan Syawwal, tahun kesembilan sebelum hijriyah, bertepatan dengan bulan Juli tahun 614 M.Ia merupakah salah satu putri Abu Bakr yang sangat cerdas.Penulis mengambil referensi kisah ini dari makalah yang ditulis oleh mahasiswa UIN Surabaya.silahkan untuk membuka makalah ini agar lebih jelas pemahamannya.Alkisah pada saat aisyah kecil sedang bermain boneka Rasulullah bertanya kepada aisyah boneka apakah itu?Aisyah kecil menjawab"ini adalah boneka kuda".Rasu.lullah bertanya kembali "adalah kuda memiliki sayap?“Bukankah kuda Nabi Sulaiman memiliki banyak sayap?” Rasulullah saw. pun tertawa mendengar jawaban spontan Aisyah yang akurat tersebut. (HR. Abu Dawud).

ketika Aisyah berumur 9 tahun Rasulullah menikahi aisyah ,dalam pernikahan tersebut terlihat kecerdasan Aisyah dalam bidang Al Qur`an,Hadist,fiqh dll.Yang kita tahu bahwa Aisyah merupakan salah satu sabahat yang banyak meriwayatkan hadist,selain di bidang hadist Aisyah sangat pandai pula dalam bidang tafsir.Aisyah pernah menafsirkan Al Qur`an yaitu ayat tentang sa`i di antara bukit shafa dan marwah,Allah SWT berfirman:

اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِۚ  فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا ۗ    وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَمٌ
 
                                                                 
  yang artinya: "Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syi‘ar (agama) Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa‘i antara keduanya. Dan barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui."(QS. al-Baqarah [2]: 158)
.“Tidak. Jika ayat itu mengandung pengertian seperti yang engkau katakan, maka seharusnya ayat itu berbunyi,tidak ada dosa baginya untuk tidak melaksanakan sa’i antara keduanya’ Ayat itu berbicara mengenai sekelompok orang-orang Anshar yang sebelum memeluk Islam, mereka biasa melaksanakan haji untuk menyembah berhala Manat di sebuah tempat bernama Musyallal. Ketika itu, sa’i di antara bukit Shafa dan Marwah merupakan perbuatan terlarang. Setelah masuk Islam, mereka bertanya kepada Rasulullah saw. tentang sa’i di antara dua bukit itu, lalu turunlah ayat di atas.” Aisyah melanjutkan, “Rasulullah saw. telah menegaskan bahwa sa’i di antara bukit Shafa dan Marwah merupakan sebuah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan oleh muslim mana pun.” Urwah kemudian menyampaikan pernyataan Aisyah itu kepada Abu Bakar bin Abdurrahman. Lalu Abu Bakar berkata, “Sungguh ini merupakan sebuah ilmu.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa’i).ini merupakan suatu yang istimewa,kita bayangkan bagaimana baginda tidak menikahi aisyah maka hanya sedikitlah ilmu pemahaman Al Qur`an dan as-sunnah.Bagaimana kalian sudah tau siapa sosok Aisyah inikan,terimakasih sahabat saya selaku penulis mengundurkan diri sampai jumpa di artikel selanjutnya.Wassalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
  





Penulis: Lingga Yudha Pradatama

kelas   : IAIT II 

Matkul: Manahij Al Mufassirin

Tugas ini saya ketik sebagai penilaian akhir semester matkul Manahij Al Mufassirin 

STIQ Al Multazam (http://stiq-almultazam.ac.id/.)

 

Komentar